Adat Ambalan
Untuk kelengkapan kegiatan dan
tradisi kehidupan di setiap Ambalan, sebaiknya harus ada:
1.
Adat Ambalan
Adalah kebiasaan yang
dibuat atau ditentukan bersama dan ditaati oleh Pramuka Penegak di suatu
ambalan; yang memiliki tujuan supaya para Pramuka Penegak dapat membiasakan
diri mentaati segala peraturan yang berlaku di tempat
mereka berada.
Proses pembuatan adat ambalan dapat dilakukan seperti
pembuatan sandi ambalan atau langsung melalui musyawarah ambalan. Adat ambalan
sebaiknya tidak usah tertulis, tetapi benar-benar dihayati dan dipatuhi setiap
anggota ambalan. Jika seseorang merasa telah melanggar adat yang berlaku di
ambalannya, langsung meminta maaf dan bersedia menerima sanksi. Adat ambalan
harus mampu mendorong para pramuka penegak untuk bertindak disiplin, patuh dan
mengarah kepada hidup bermasyarakat yang baik dan maju.
Di dalam adat ambalan harus terdapat ketentuan :
1.
Wajib
mengikuti renungan jiwa penegak sebelum dilantik sebagai penegak bantara.
2.
Variasi
dalam melaksanakan pelantikan bantara, sehingga dapat menimbulkan kesan manis
yang sukar dilupakan bagi yang dilantik, misal sebelum dilantik harus mencuci
wajah dengan air kembang agar wangi, lalu membersihkan dengan handuk yang putih
baru, sesudah dilantik sujud kepada orang tua di depan ambalan, dan sebagainya.
3.
Pada
upacara kenaikan tingkat menjadi penegak laksana ada pemberian pusaka sesuai
dengan keadaan sepempat, antara lain : bambu runcing beserta bendera merah
putih kepada penegak yang bersangkutan untuk dipasang di depan rumah. Pemberian
pusaka ini harus disertai makna.
·
Runcingan
bambu pada bambu runcing sepanjang 17 Cm mengingatkan tanggal kemerdekaan Republik
Indonesia
·
Bendera
merah putih dengan lebar 8 dm mengingatkan bulan kemerdekaan Republik Indonesia
·
Bambu
runcing dari atas sampai bawah sepanjang 1945 Cm megingatkan tahun kemerdekaan
Republik Indonesia
·
Bambu runcing
merupakan senjata ampuh waktu merebut kemerdekaan
·
Sang Merah
Putih merupakan lambang kejayaan Indonesia yang harus dipertahankan
4.
Pedoman
tingkah yang unik dan positif misalnya :
·
Siapa yang
terlambat datang di tempat latihan lebih dari 5 menit harus menirukan suara
kucing.
·
Tidak
hadir dalam pertemuan tanpa memberi alasan akan didenda Rp 5000,00 untuk kas
ambalan dan harus membersihkan sanggar.
·
Pada saat
dibacakan sandi ambalan, penegak memegang setangan leher dengan tangan kanan
dan meletakkan di dada sebelah kiri, padangan mata ke bawah, sedangkan yang
masih tamu ambalan balik kanan.
Pada hakekatnya sandi ambalan dan adat ambalan merupakan
gambaran watak dan pedoman tingkah laku yang harus dibuat dan digunakan pada
setiap ambalan penegak, sehingga tampat ciri khas kehidupan para pramuka
penegak, itu pula yang membedakan penegak di ambalan satu dengan di ambalan
lain. Adat dalam satu ambalan hanya berlaku di ambalan tersebut, sehingga jika
anggota penegak berkunjung ke ambalan lain, maka penegak tersebut wajib untuk menghormati
adat ambalan yang dikunjunginya. Adat yang berlaku di ambalan masa berlakunya
ditentukan oleh musyawarah ambalan dan boleh diganti jika sudah tidak relevan
lagi dengan keadaan yang ada, sesuai
dengan kebutuhan dan kesepakatan bersama.
Kedai
“aku anak pramuka” menyediakan
seragam, atribut, tanda-tanda dalam Gerakan Pramuka yang sesuai dengan Petunjuk
Pelaksanaan, serta segala peralatan dalam kegiatan pramuka seperti Tenda, Tali,
Tongkat, Kompas, Tas Sandang, Topi lapangang, DLL. Selain itu kami juga
menyediakan buku-buku terbitan Kwartir Nasional. Silahkan menghubungi kak Awang, 085 743 109 113 dan 085 226 887 668. Taman udan riris 2 no 11 Tlogosari Kulon Pedurungan
Klik Juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar